Penulis : Fariz... A. Immawan
Penerbit : RMBOOKS
Cetakan : Edisi baru, Januari 2010
Tebal : 150 halaman
Sampul : Hard Cover
Shalat adalah tempat munajat dan tambang pembersihan. Di dalamnya terbentang hamparan rahasia dan kilauan cahaya. Bila engkau ingin mengenali dirimu, itu bisa dilakukan lewat shalat. Ukurlah ia dengan timbangannya. Kalau tidak mengarah kepada hal-hal yang bersifat duniawi berarti engkau bahagia. Namun jika yang terjadi sebaliknya, tangisilah dirimu. Jika kakimu masih sulit dilangkahkan menuju shalat, berarti engkau belum mengetahui rahasia shalat.
Suatu ketika Syekh Abu Hasan Syadzili r.a. didatangi oleh beberapa fukaha yang berasal dari kota Iskandariah untuk mengetahui kealiman beliau. Beliau tatap mereka semua sambil bertanya, ”Wahai para fukaha, apakah kalian sudah shalat?” Dengan tegas mereka menjawab, ”Beliau menegaskan, ”Allah berfirman, ’Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan keluh kesah. Kalau ditimpa musibah ia gelisah, kalau mendapat kebaikan ia amat kikir. Kecuali orang-orang yang shalat.” (al-Ma’arij [70]: 19-22). Apakah kalian demikian? Yakni, jika ditimpa musibah kalian gelisah dan jika mendapat kebaikan kalian kikir.” Mereka pun diam. Akhirnya beliau meneruskan, ”Kalau begitu kalian masih belum shalat.”
Pekerjaan rutin harian pada umumnya memang selalu membuat orang jenuh. Tak terkecuali pekerjaan rutin yang sakral seperti ibadah shalat. Shalat yang bernilai sakral pun kemudian menjadi terasa datar, biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Padahal turunnya kewajiban shalat itu sangat luar biasa, sangat istimewa; melalui perjalanan mikraj Nabi menembus ”langit” dalam waktu yang begitu cepat, hanya satu malam.
Oleh karena itu, penting kiranya untuk menjaga kualitas keistimewaan shalat. Berbicara mengenai keistimewaan atau keutamaan shalat, buku-buku agama umumnya membincangkannya dari sisi ”langit” ansich; janji pahala berlipat ganda, ancaman siksa bagi yang lalai menunaikannya, dll. Bila hanya itu pendekatannya, orang shalat bisa jadi hanya sebatas ”kejar setoran”, tanpa bisa meraih manfaat ’duniawi’ apa pun dari shalatnya. Manfaat duniawi yang dimaksud adalah bagaimana shalat dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari yang lebih baik; kemungkaran dan kezaliman menurun, kesalehan dan keadilan meningkat, korupsi ataupun segala bentuk pelanggaran kebijakan yang terkait oranag banyak seharusnya semakin berkurang.
Dalam kaitan tersebut edisi terbaru dari buku ”Rahasia Bacaan Shalat” yang telah cukup laris di pasaran sebelumnya ini berusaha mengajak pembaca yang budiman untuk memecahkan kebekuan pikiran kita selama ini untuk memaknai rahasia bacaan shalat. Menambah kerinduan untuk selalu menghadap-Nya, lebih dari lima waktu yang biasa kita kerjakan. Menyusuri untaian makna setiap bacaan shalat yang terpanjatkan setiap hari. Sehingga para pelaku shalat dapat mengerti apa yang diucapkannya, shalat pun pada akhirnya menjadi lebih istimewa dan luar biasa; tidak lagi menjadi pekerjaan rutin yang menjenuhkan, datar, dan biasa-biasa saja.
Selain itu, buku ini juga bermaksud memberikan jalan lain, agar kita bisa mengerti dan bertambah khusyuk pada satu sisi, namun tetap menjalankan shalat dalam bahasa yang dipakai Nabi Muhammad saw. pada sisi lain. Sebab, kemengertian dan penghayatan itu penting. Namun mengikuti cara Nabi juga tak kalah pentingnya.
Fariz A. Immawan, penulis buku ini lebih lanjut sebetulnya hendak menyadarkan pembaca betapa bacaan shalat seakan menjadi rangkaian yang sambung-menyambung dan padu dari awal hingga akhir. Hikmah-hikmah dibalik urut-urutan bacaan itu menyadarkan kita akan betapa besar nikmat yang Allah anugerahkan kepada kita, hatta menyangkut kaifiah ibadah yang sempurna kepada-Nya.
Last but not least, buku ini sangat menarik dalam genre buku agama dan spiritual. Patut dibaca oleh setiap umat muslim yang ingin menjadikan shalatnya lebih sempurna dan bermakna. Teknis penjabarannya yang sederhana dan mengena menjadikan buku ini amat sesuai untuk dibaca semua kalangan, bahkan orang awam sekalipun. Tidak perlu nyantri bertahun-tahun untuk memahaminya, buku ini menyingkap tabir rahasia pendekatan hamba kepada Tuhannya; rahasia shalat sebagai solusi yang senantiasa menyalurkan energi positif di tengah kepadatan aktivitas sehari-hari kita.
Istimewanya lagi, di bagian akhir buku ini, penulis menambahkan epilog khusus berupa tutur yang akan semakin membantu kita untuk merengkuh hamparan rahasia dan kilauan cahaya shalat.penerang hati yang diterjemahkan langsung dari kitab Bahjat al-NufĂ»s karya Ibnu ’Athaillah, yang juga merupakan penulis salah satu kitab termasyhur al-Hikam
Friday, April 1, 2011
Merengkuh Rahasia dan Kilauan Cahaya Shalat
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment