Kreasi Madani
Friday, November 22, 2013
Rahasia-Shalat Awal Waktu (SAW)
Monday, November 14, 2011
Tuesday, May 24, 2011
Membumikan Islam Di Indonesia
Penulis K.H. Shiddiq Amin
Cetakan Pertama 2010
Volume 442 + xvi
Penerbit Suluk, Jakarta
MEMBACA pergerakan dakwah Islamiyah di organisasi Persatuan Islam [Persis] sangat menarik sekaligus inspiratif.
Persis adalah satu organisasi Islam yang lahir dari rahim pembaharuan Islam di Indonesia untuk menjembatani nilai-nilai Islam di satu sisi. Dan pada sisi lain praktik keagamaan yang telah lama dianut oleh masyarkat moyoritas di tanah air.
Dalam genggaman KH Siddiq Amin, Persis yang semula dikenal keras dengan pendekatan shock terapy dalam melakukan pembaharuan Islam, perlahan tapi pasti berubah. Beliau dikenal bisa mengantarkan ribuan jamaah yang biasanya hadir di pengajian hari minggu pagi di Bandung, dengan curahan dalil yang persuasif, edukatif sekaligus argumentatif [ix].
Selanjutnya, ulama yang dikenal santun dan penuh ilmu itu melahirkan ribuan naskah yang tersebar di media cetak di tanah air. Tema yang diangkat cukup beragam. Dari persoalan akidah yang menitikberatkan pada pematangan aspek teologis setiap muslim, sampai masalah sosial-keagamaan yang mendorong setiap muslim untuk sadar akan pentingnya sebuah* proses peradaban.
Buku ini merupakan sebagian kecil dari warisan pemikiran intelektual dan keulamaan KH Siddiq Amin yang dapat didokomentasikan oleh penerbit. Jika Anda menelaah setiap sudut tulisan di buku ini, akan mendapatkan kesan istimewa perihal kepribadian dan pematangan intelektual seorangulama yang sangat disegeni di lingkungan Persis.
Tidak sampai di situ. Siddiq Amin merupakan sosok yang dikenal cerdas dan santun. Setiap tulisan di buku ini menegaskan komitmennya pada Syariat Islam melalui pendekatan persuasif edukatif. Berusaha mengaktualisasikan nilai-nilai universal Islam sebagaimana dicontohkan oleh Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Beliau ingin membangun kultur masyarakat madaniah yang cerdas berakhlak yang dibangun oleh Rasulullah SAW; masyarakat khaira ummah [umat yang terbaik dan utama].
Dalam model yang berbeda, Ketua Umum Persis dua periode ini adalah sosok yang mampu membumikan Islam di Indonesia. Tokoh yang mampu meng-awinkan tradisi keulamaan dan keintelektualan secara sekaligus. Selalu menekankan pentingnya modal akhal dan ilmu bagi setiap muslim. Selengkapnya...
Tuesday, May 10, 2011
Menahan Syahwat Korupsi
Oleh Ma'ruf Muttaqien
Dunia dan nafsu memang seumpama bayang-bayang, keduanya merupakan kerabat dekat. Saking dekatnya, perselingkuhan mereka dapat melahirkan beragam enigma kehidupan masyarakat kita saat ini.
Mulai dari persoalan dunia hiburan yang lebih senang mengeksploitasi keindahan tubuh wanita, sejumlah konflik dalam pemilukada yang tak jarang memicu konflik, hingga apa yang saat ini dikenal sebagai corruption by greed, atau korupsi yang dilakukan karena adanya sifat keserakahan untuk bisa hidup bermewah-mewahan di kalangan artis maupun pejabat.
Tak salah, jika kemudian nafsu sering diibaratkan dengan air laut, yang apabila diminum tidak menghilangkan dahaga tetapi hanya akan menambah haus. Jadi, manusia tidak akan puas memperturutkan hawa nafsunya. Sedangkan dunia tak ubahnya laksana fatamorgana.Allah SWT telah menyindir tentang fatamorgana yang kerap menyilaukan manusia ini dalam surah Ali-Imran ayat 14. "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)."
Khalifah Ali bin Abi Thalib pernah marah kepada saudaranya Aqil yang memintanya untuk mengambil uang kas negara demi melunasi utang-utangnya. "Saya sebetulnya sangat ingin membantumu, tapi tidak dengan uang kas negara," kata Ali tegas. Aqil tentu saja kecewa dan terus mendesak.
Hingga akhirnya Ali pun marah. "Karena engkau terus mendesak dan tidak mau mendengarkan pendapatku. Aku menyarankan sesuatu yang dapat melunasi hutangmu. Lihatlah kotak uang di pasar itu, saat pasar sepi, ambil!" Aqil terkejut, lalu bertanya, "Mengapa engkau menyuruh aku mencuri uang pedagang yang seharian bekerja keras?" Ali bin Abi Thalib lantas menjawab, "Lalu, bagaimana bisa engkau mendesakku untuk mencuri uang seluruh rakyat negeri ini?"
Laksana roda pedati, hidup ini akan selalu berputar. Menyusuri irisan demi irisan kesenangan, duka dan lara. Rasa aman, kasih sayang, dan perhatian dari orang lain datang dan pergi seiring bergantinya hari. Itu adalah rahasia kehidupan yang dirajut oleh Allah untuk hambanya di dunia.
Hawa nafsu akan kemewahan dunia hanyalah akan membuat roda pedati enggan berputar kembali, dan rajutan kehidupan hancur tak berpola. Untuk itu, hanya sabar dan shalat tepat waktulah yang akan membuat roda pedati kembali berputar, dan rahasia kehidupan mengungkapkan keindahannya.
Sabar adalah ibu dari segala cita dan keinginan. Sementara shalat tepat waktu adalah rumus untuk dapat menguasai jiwa, hawa nafsu dan pikiran serta menentang syahwat-korupsi. Sabar dan shalat tepat waktu adalah jalan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pemilik segala keindahan dan kenikmatan sejati.dikutip dari http://koran.republika.co.id/koran/25
Selengkapnya...
Tuesday, May 3, 2011
The Miracle of Night
Judul : Keajaiban Ibadah Malam; Mengubah Hidup dengan Terapi Qiyamul Lail
Penulis : Rudiyanto SW.
Penerbit : Suluk (Grup Rmbooks)
Tebal : 291 halaman
Terbit : April 2011
Bila malam berbisik, tak ada manusia yang terusik.
Bila gelap dan hening menyambut, hati-hati manusia pun menjadi lembut.
Malam itu istimewa. Ibadah padanya bernilai mulia, dan mendulang berlimpah pahala.
Terjaga saat malam adalah rahasia yang terbongkar dari kisah sukses orang-orang besar.
Tatkala malam datang, orang beriman siap menjelang. Mereka berzikir di sepertiga akhir. Mereka tunaikan shalat hingga kedamaian mereka dapat. Mereka berdoa hingga menitikkan air mata. Mereka memohon ampun agar dosa-dosa tak lagi terhimpun. Mereka membaca al-Qur’an hingga mencecap inspirasi dan pengetahuan. Mereka menulis agar hidup indah-terlukis. Mereka beribadah demi umur yang lebih berkah, dan demi hidup yang husnul khatimah.Inilah buku yang mengajak pembaca menelusuri sisi-sisi ajaib aktivitas pada malam hari, beragam aktivitas yang mampu mengubah diri dan mengubah dunia. Tak hanya itu, buku ini juga memberi pembacanya bermacam tip untuk segera mengubah keadaan hidup saat malam mulai redup, untuk meraih masa depan yang lebih mengilap saat banyak orang mulai terlelap. Inilah buku yang bisa menjadi teman untuk memanfaatkan segala kebaikan dan keutamaan waktu malam.
Rudiantos SW. penulis buku yang disajikan dengan sangat ringan namun sarat makna ini telah cukup berhasil menyingkap berbagai rahasia di balik waktu malam. Baik secara ilmiah maupun spiritual, sebut saja soal doa. Dengan cukup apik penulis mengungkap bahwa doa yang selama ini dianggap sebagai sebuah cara yang metafisis dalam ranah pengharapan, sebetulnya adalah sesuatu yang sangat rasional.
Lebih lanjut Rudiyanto mengungkapkan bahwa, Allah Swt. melalui Rasulnya telah memberikan isyarat akan adanya waktu-waktu istimewa, dimana manusia dan ‘alam’ dapat berkomunikasi secara lebih intensif dan tentu saja produktif. Dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa Abdullah bin Mas’ud pernah bertanya kepada Rasulullah terkait amalan yang paling utama di dunia, Rasul pun menjawab; “Shalatlah engkau tepat pada waktunya.” Sebagian ulama, menafsirkan maksud dari shalat tepat waktu adalah shalat di awal waktu. Hal ini dikuatkan oleh keterangan para saintis bahwa awal waktu di dalam shalat fardhu memiliki warna alam yang sangat penting untuk diserap manusia. Waktu-waktu ini pulalah yang dianggap sangat tepat untuk menjalin komunikasi dengan Sang Pencipta alam semesta. Dan salah satu waktu tersebut adalah waktu malam. Malam adalah waktu di mana manusia dan alam dapat berkolaborasi dalam berkomunikasi dengan Tuhannya. Doa yang dipanjatkan seorang hamba saat malam akan didukung oleh alam yang saat itu juga tengah berdoa kepada Tuhan.
Last but not least, buku ini amat cocok bagi jiwa-jiwa yang ingin mengubah jalan hidupnya, baik itu spiritualitasnya, fisiknya, atau bahkan rezekinya. Melalui buku ini, pembaca seakan diterapi untuk kembali untuk menyempurnakan titik-titik sentral cakranya, menuju hamba yang mudah berkomuniasi dengan Tuhannya. Pantaslah kiranya bila buku ini disebut sebagai buku yang hendak mengungkap The Miracle of Night.
Selengkapnya...
Thursday, April 21, 2011
Ulasan Buku "Bukti Bulan Pernah Terbelah; Kisah-kisah Nyata tentang Mukjizat al-Qur'an
Judul Buku: Bukti Bulan Pernah Terbelah; kisah-kisah nyata tentang mukjizat al-Qur’an dalam menginspirasi dan mengubah jalan hidup manusia
Penulis : Abah Labib dkk.
Penerbit : Sejuk
Tebal : 205 halaman
Terbit : Maret 2010
Harga : Rp. 38.000
Salah satu alasan kenapa al-Qur’an disebut sebagai mukjizat terbesar sepanjang zaman adalah karena kuantitas atau tingkat kekuatan persuasifnya yang luar biasa. Selain mampu mengarahkan sesuatu dan mengalahkan prasangka tertentu, al-Qur’an juga memiliki kekuatan yang secara psikologis sifatnya hampir “memaksa” sehingga orang yang semula bertekad untuk menolak kebenaran terpaksa menerimanya.
Nada nyaringnya mampu menggetarkan jiwa. Menerangi, membakar dan menggelorakan semangat hidup. Interaksi dengannya membuahkan kesan yang berbeda-beda, sesuai dengan kadar penghayatan dan kapasitasnya. Susunan redaksi, pilihan kosakata, dan juga kandungannya yang tersurat dan tersirat, bahkan sampai pada keajaiban yang ditimbulkannya, telah dituangkan dalam jutaan jilid buku, generasi ke generasi.
Lautan tinta tidak akan mampu menuliskan kekayaan kata-katanya. Mukjizatnya tidak terbatas dan tidak akan dapat dituangkan sepenuhnya ke dalam nahasa manusia. Itulah al-Qur’an, sang petunjuk bagi manusia (hudal lin-nas), Ia adalah jamuan Tuhan, yang rugi bila tidak dihadiri; lebih rugi lagi seandainya orang yang hadir dalam jamuan tersebut tapi tidak menyantapnya.
Buku di tangan pembaca ini merupakan salah satu karya yang mencoba menghimpun kisah-kisah dari berbagai zaman tentang peristiwa-peristiwa miraculous dalam interaksi manusia dengan al-Qur’an, baik akibat dari memahami, meneliti, membaca, atau pun hanya sekadar mendengar lantunan ayat-ayatnya. Dari buku ini pembaca dapat menyimak kisah-kisah kemukjizatan al-Qur’an yang cukup inspirasional, menyejukkan jiwa, dan membuat hati terpikat. Sehingga mampu mengubah jalan hidup seseorang baik dalam membuat karya besar, memilih jalan hidup, ataupun kembali kepada nur ilahi yang sebelumnya sempat tertutup oleh tabir kegelapan hidup.
Melalui kisah-kisah kemukjizatan saintifik misalnya, buku ini seakan hendak menegaskan bila al-Qur’an is always one step ahead of science, selalu berada satu langkah di depan ilmu pengetahuan. Sementara melalui kisah-kisah kemukjizatan inspirasional al-Qur’an buku ini menyingkap rahasia di balik gagasan dan karya menakjubkan.
Untuk menyajikan hidangan kisah-kisah pembangun dan penggerak jiwa tersebut penulis mengklasifikasi dan menyeleksi berbagai kisah dan pengalaman orang-orang yang secara langsung melihat dan merasakan kemukjizatan al-Qur’an dari sejak zaman klasik, pertengahan, hingga yang paling modern sekalipun. Dari upaya tersebut penulis mampu meneguhkan keyakinan para pembaca yang budiman, bahwa al-Qur’an memang mukjizat terbesar sepanjang zaman.
Beberapa rahasia kemukjizatan al-Qur’an yang disajikan dalam buku ini diantaranya adalah; isyarat al-Qur’an yang membuktikan bahwa bulan memang pernah terbelah sebagaimana yang diyakini oleh para ilmuwan. Ada juga kisah tentang keindahan lantunan al-Qur’an yang menyentuh aras keyakinan sang penyanyi legendaris, Cat Steven atau yang sekarang lebih kita kenal dengan sebutan Yusuf Islam. Dan yang tak cukup fenomenal adalah kisah yang mengungkap rahasia dibalik munculnya buku paling monumental di Indonesia, Ayat-Ayat Cinta (AAC) karya Habiburrahman el-Shirazy. Atau apa yang selama ini tak diketahui orang banyak, dimana perjuangan emansipasi wanita ala R.A. Kartini yang sebetulnya terinspirasi oleh surah al-Baqarah ayat 257. Dari ayat ini pula lahirlah buku "Door Duisternis Tot Licht" (Dari Gelap Menuju Cahaya) pada tahun 1911.
Kehadiran buku ini ibarat pelepas dahaga di kala atmosfer kehidupan negeri ini semakin memanas. Seperti penyejuk jiwa di saat selubung kehidupan dipenuhi oleh hasrat kekuasaan yang terasa melelahkan. Serupa lautan inspirasi dikala kebekuan dan kejumudan merasuki ruang berpikir ummat. Buku ini cocok dibaca siapa saja yang merindukan kesejukan, mendambakan motivasi dan inspirasi.
Selengkapnya...
Sunday, April 17, 2011
Bang Pepeng(Endorcer penerbit Suluk), tampak sedang memegang buku "Agar Allah selalu Menolongmu." Selengkapnya...